Text
Katak Hendak jadi Lembu
Zubaidah memandang kepada suaminya, seraya meneguk air seleranya. Dadanya yang tiada penuh benar lagi ditekannya dengan tangan kirinya, akan menahan gelora hatinya. Suria duduk menyandar pada sandaran kursi, kakinya menolak menolakkan ke meja, sedangkan ia menghembus-hembuskan asap rokok ke loteng.
Apa jadinya jika seekor katak hendak menjadi lembu? Begitulah. Seorang pegawai rendahan bernama Suria, yang jadi mantri kabupaten di kantor patih Sumedang, merasa dirinya berkuasa. Celakanya, Suria pun berniat menikahi Zubaidah. Memanfaatkan kedekatan ayahnya dengan ayah Zubaidah, Suria berhasil membatalkan pernikahan gadis cantik itu dengan Raden Prawira. Lalu bagaimana dengan nasib Zubaidah? Oh, betapa rumitnya jalan hidup.
Katak Hendak Jadi Lembu adalah roman yang dikarang oleh Nur Sutan Iskandar yang diterbitkan tahun 1935 oleh Balai Pustaka. Roman ini termasuk roman psikologi yang mengisahkan kemalasan seorang bangsawan Sunda, tetapi memiliki keserakahan. Novel itu mengisahkan kehidupan seorang priyayi amtenar, Suria, yang menjabat sebagai Menteri Gubernemen di kota Sumedang. Ayahnya bernama Haji Zakaria yang sangat memanjakannya semasa Suria masih kecil. Ia menjadi anak yang manja dan tinggi hati. Melalui novel itu, pengarang hendak menyampaikan pesan, bahwa jika penghasilan sedikit, jangan melakukan pengeluaran melebihi penghasilan. Katak Hendak Jadi Lembu termasuk novel bertendens yang penting untuk zamannya. Latar tempat dalam novel ini adalah kalangan bangsawan Sunda di Kota Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon, dan Kota Tasikmalaya.
P00016S | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain