Text
Kyai Ageng Pandhanarang
Di dusun Tembayat yang letaknya berada di selatan kota Klaten. Di dusun tersebut ada sebuah makam yang menurut cerita adalah sebuah makam dari seorang sunan yang bernama Sunan Tembayat. Menurut cerita Sunan Tembayat merupakan seorang bupati di Kota Semarang. Sunan Tembayat dijuluki Kyai Ageng Pandhanarang karena kekayaannya. Akhirnya Sunan Kalijaga berniat untuk menyadarkan Kyai Ageng Pandhanarang dan berniat menjadikan Kyai Ageng Pandhanarang menjadi wali penutup sesuai apa yang telah di musyawarahkan ke-8 wali termasuk Sunan Kalijaga. Setelah diberi banyak pasemon oleh Sunan Kalijaga yang mengaku Seh Malaya kepada Kyai Ageng Pandhanarang, akhirnya Kyai Ageng Pandhanarang berniat untuk bertobat dan berguru kepada Sunan Kalijaga. Kyai Ageng Pandhanarang disuruh pergi ke Jabalkat yang ada di tanah Tembayat. Selama perjalanan Kyai Ageng Pandhanarang memberikan nama-nama daerah seperti Salatiga, Bayalali, Wedhi, Sela Andha yang terjadi atas ijin Yang Maha Kuasa. Hingga pada akhirnya Kyai Ageng Pandhanarang sampai di Tembayat dan diberi mimpi dari Yang Maha Kuasa jika dirinya akan menjadi Sunan Bayat. Dan menyebarkan agama islam di Dusun Tembayat. Ada beberapa versi yang tertulis dalam buku tersebut menurut Serat Kandha, dan ada berberapa versi lain dalam cerita tersebut.
P00034S | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain